"Manjadda Wa Jada" siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapat

Rabu, 18 November 2009

perkembangan anak

Aspek-aspek perkembangan anak

  1. Perkembangan Fisik (Motorik)
    Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.

    Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

    • Perkembangan motorik kasar
      Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.

      Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.

    • Perkembangan motorik halus
      Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.

      Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.

  2. Perkembangan Emosi
    Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.

    Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

  3. Perkembangan Kognitif
    Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.

  4. Perkembangan Psikososial
    Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

    Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.

    Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.

Perlunya bermain

  • Belajar dari permainan (Learning by playing)
    Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan (learning by playing). Banyak hal yang dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak. Seperti kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The Confident Child "Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah".
  • Permainan mengembangkan otak kanan
    Disamping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.
  • Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang menenpatkan dirinya sebagai mahluk sosial. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran "baik" atau "jahat" membuat anak kaya akan pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

Dengan kegiatan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa percayanya kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.

Jenis permainan

Pada dasarnya, semua jenis permainan mempunyai tujuan yang sama yaitu bermain dengan menyenangkan! Yang membedakan adalah pengaruh atau efek dari jenis permainan tersebut. Ada dua jenis permainan, yaitu: Permainan Aktif dan Permainan Pasif. Permainan aktif dan pasif iini hendaknya dilakukan dengan seimbang.

  • Permainan olah raga (sport):
    Bagi orang dewas, olah raga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul.

    Dalam permainan olah raga anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar mengembangkan diri setiap waktu.
  • Permainan perkelahian (body contact):
    Jenis permainan ini termasuk permainan modern, tapi banyak orang tua maupun guru memandangnya skeptic dan cemas, ini beralasan dari efek yang mungkin serius. Permainan ini merupakan jenis permainan modifikasi yang menuntut keseriusan anak untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.

    Hal tersebut sehat dan positf bagi anak, berguna untuk menguji keunggulan dan kekuatan di lingkungan sekitar. Jenis permainan ini adalah untuk menguji kemampuan dan pemikiran anak dalam dunia nyata dengan segala akibatnya.

Katagori permainan pasif

  • Permainan mekanis
    Seiring perkembangan, jaman dan teknologi memberi pengaruh besar dalam perkembangan jenis permainan untuk anak. Alat teknologi canggih seperti komputer bukan lagi milik orang dewasa, tapi telah menjadi barang biasa buat anak-anak.

    Berbagai games atau permainan virtual telah tersedia di dalamnya (computer). Bermain computer tidak sama dengan bermain bersama teman, anak bermain sendiri dengan kesenangannya.

    Sisi negatif
    Sisi negatif permainan mekanis ini adalah kurangnya pembentukan sikap anak untuk menerima dan memberi (take and give). Anak memegang kendali penuh atas "teman mainnya" dan "si teman mainnya" akan melakukan apapun yang diinginkan anak. Kendali penuh ini akan menimbulkan reaksi serius bila anak menyalurkannya dalam pertemanan di lingkungan sosialnya.

    Sisi positif Namun, hal positif anak memiliki keterampilan komputer yang akan diperlukan anak sebagai sarana hidupnya.

  • Permainan fantasi
    Fantasi merupakan praktik permainan yang khusus dilakukan sendiri. Anak dapat membentuk dunia sesuai dengan keinginannya (imaginasi).Sebaiknya, orang tua tidak memaksa anak untuk selalu bermain dengan teman-temannya karena akan menciptakan kesan bahwa bermain sendiri itu salah.

    Permainan fantasi selain proses kreatif mengembagkan kemampuan sisi otak kanan, juga untuk pembentukan kecerdasan interpersonal (salah satu dari delapan kecerdasan teori multiple intelligence, Howard Garner)

Kamis, 14 Mei 2009

CINTA KEPADA ALLAH (MAHABBATULLAH)

Seorang sufi wanita terkenal dari Bahsrah, Rabi'ah Al- Adawiyah (w. 165H) ketika berziarah ke makam Rasul Saw. pernah mengatakan: "Maafkan aku ya Rasul, bukan aku tidak mencintaimu tapi hatiku telah tertutup untuk cinta yang lain, karena telah penuh cintaku pada Allah Swt". Tentang cinta itu sendiri Rabiah mengajarkan bahwa cinta itu harus menutup dari segala hal kecuali yang dicintainya. Bukan berarti Rabiah tidak cinta kepada Rasul, tapi kata-kata yang bermakna simbolis ini mengandung arti bahwa cinta kepada Allah adalah bentuk integrasi dari semua bentuk cinta termasuk cinta kepada Rasul. Jadi mencintai Rasulullah Saw. sudah dihitung dalam mencintai Allah Swt. Seorang mukmin pecinta Allah pastilah mencintai apa apa yang di cintai-Nya pula. Rasulullah pernah berdoa: "Ya Allah karuniakan kepadaku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diriku pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu lebih aku cintai dari pada air yang dingin."

Selanjutnya Rabiah -yang sangat terpandang sebagai wali Allah karena kesalehannya- mengembangkan konsep cinta yang menurut hematnya harus mengikuti aspek kerelaan (ridha), kerinduan (syauq), dan keakraban (uns). Selain itu ia mengajarkan bahwa cinta kepada Tuhan harus mengesampingkan dari cinta-cinta yang lain dan harus bersih dari kepentingan pribadi (dis-interested). Cinta kepada Allah tidak boleh mengharapkan pahala atau untuk menghindarkan siksa, tetapi semata-mata berusaha melaksanakan kehendak Allah, dan melakukan apa yang bisa menyenangkan-Nya, sehingga Ia kita agungkan. Hanya kepada hamba yang mencintai-Nya dengan cara seperti itu, Allah akan menyibakkan diri-Nya dengan segala keindahannya yang sempurna. Rumusan cinta Rabiah dapat di simak dalam doa mistiknya : "Oh Tuhan, jika aku menyembahmu karena takut akan api neraka, maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembahmu karena berharap surga, maka campakanlah aku dari sana; Tapi jika aku menyembahmu karena Engkau semata, maka janganlah engkau sembunyikan keindahan-Mu yang abadi."

Dalam kitab Al-Mahabbah, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa cinta kepada Allah adalah tujuan puncak dari seluruh maqam spiritual dan ia menduduki derajad/level yang tinggi. "(Allah) mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya." (QS. 5: 54). Dalam tasawuf, setelah di raihnya maqam mahabbah ini tidak ada lagi maqam yang lain kecuali buah dari mahabbah itu sendiri. Pengantar-pengantar spiritual seperti sabar, taubat, zuhud, dan lain lain nantinya akan berujung pada mahabatullah (cinta kepada Allah).

Menurut Sang Hujjatul Islam ini kata mahabbah berasal dari kata hubb yang sebenarnya mempunyai asal kata habb yang mengandung arti biji atau inti. Sebagian sufi mengatakan bahwa hubb adalah awal sekaligus akhir dari sebuah perjalanan keberagamaan kita. Kadang kadang kita berbeda dalam menjalankan syariat karena mazhab/aliran. Cinta kepada Allah -yang merupakan inti ajaran tasawuf- adalah kekuatan yang bisa menyatukan perbedaan-perbedaan itu.

Bayazid Bustami sering mengatakan: "Cinta adalah melepaskan apa yang dimiliki seseorang kepada Kekasih (Allah) meskipun ia besar; dan menganggap besar apa yang di peroleh kekasih, meskipun itu sedikit." Kata-kata arif dari sufi pencetus doktrin fana' ini dapat kita artikan bahwa ciri-ciri seorang yang mencintai Allah pertama adalah rela berkorban sebesar apapun demi kekasih. Cinta memang identik dengan pengorbanan, bahkan dengan mengorbankan jiwa dan raga sekalipun. Hal ini sudah di buktikan oleh Nabi Muhammad Saw., waktu ditawari kedudukan mulia oleh pemuka Quraisy asalkan mau berhenti berdakwah. Dengan kobaran cintanya yang menyala-nyala pada Allah Swt., Rasulullah mengatakan kepada pamannya: "Wahai pamanku, demi Allah seandainya matahari mereka letakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku supaya aku berhenti meninggalkan tugasku ini, maka aku tidak mungkin meninggalkannya sampai agama Allah menang atau aku yang binasa". Ciri kedua dari pecinta adalah selalu bersyukur dan menerima terhadap apa- apa yang di berikan Allah. Bahkan ia akan selalu ridha terhadap Allah walaupun cobaan berat menimpanya.

Jiwa para pecinta rindu untuk berjumpa dan memandang wajah Allah yang Maha Agung.. "Orang orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka "'(QS. 2: 46). Tentang kerinduan para pecinta terhadap Allah Swt., sufi besar Jalaluddin Rumi menggambarkan dalam matsnawi sebagai kerinduan manusia pada pengalaman mistikal primordial di hari "alastu" sebagai kerinduan seruling untuk bersatu kembali pada rumpun bambu yang merupakan asal muasal ia tercipta. Hidup di dunia merupakan perpisahan yang sangat pilu bagi para pecinta, mereka rindu sekali kepada Rabbnya seperti seseorang yang merindukan kampung halamannya sendiri, yang merupakan asal-usulnya. Jiwa para pecinta selalu dipenuhi keinginan untuk melihat Allah Swt. dan itu merupakan cita-cita hidupnya. Menurut Al-Ghazali makhluk yang paling bahagia di akhirat adalah yang paling kuat kecintaannya kepada Allah Swt. Menurutnya, ar-ru'yah (melihat Allah).merupakan puncak kebaikan dan kesenangan. Bahkan kenikmatan surga tidak ada artinya dengan kenikmatan kenikmatan perjumpaan dengan Allah Swt. Meminta surga tanpa mengharap perjumpaan dengan-Nya merupakan tindakan "bodoh" dalam terminologi sufi dan mukmin pecinta.

"Shalat adalah mi'rajnya orang beriman" begitulah bunyi sabda Nabi Saw. untuk menisbatkan kualitas shalat bagi para pecinta. Shalat merupakan puncak pengalaman ruhani di mana ruh para pecinta akan naik ke sidratul muntaha, tempat tertinggi di mana Rasulullah di undang langsung untuk bertemu dengan-Nya. Seorang Aqwiya (orang-orang yang kuat kecintaannya pada Tuhan) akan menjalankan shalat sebagai media untuk melepaskan rindu mereka kepada Rabbnya, sehingga mereka senang sekali menjalankannya dan menanti-nanti saat shalat untuk waktu berikutnya, bukannya sebagai tugas atau kewajiban yang sifatnya memaksa. Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata: "Ada hamba yang beribadah kepada Allah karena ingin mendapatkan imbalan, itu ibadahnya kaum pedagang. Ada hamba yang beribadah karena takut siksaan, itu ibadahnya budak, dan ada sekelompok hamba yang beribadah karena cinta kepada Allah Swt, itulah ibadahnya orang mukmin". Seorang pecinta akan berhias wangi dan rapi dalam shalatnya, melebihi saat pertemuan dengan orang yang paling ia sukai sekalipun. Bahkan mereka kerap kali menangis dalam shalatnya. Kucuran air mata para pecinta itu merupakan bentuk ungkapan kerinduan dan kebahagiaan saat berjumpa dengan-Nya dalam sholatnya.

Mencintai Allah Swt. bisa di pelajari lewat tanda-tanda-Nya yang tersebar di seluruh ufuk alam semesta. Pada saat yang sama, pemahaman dan kecintaan kepada Allah ini kita manifestasikan ke bentuk yang lebih nyata dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang berorientasi dalam segenap aspek kehidupan.

Ada sebuah cerita, seorang sufi besar bernama Abu Bein Azim terbangun di tengah malam. Kamarnya bermandikan cahaya. Di tengah tengah cahaya itu ia melihat sesosok makhluk, seorang Malaikat yang sedang memegang sebuah buku. Abu Bein bertanya: "Apa yang sedang anda kerjakan?" Aku sedang mencatat daftar pecinta Tuhan. Abu Bein ingin sekali namanya tercantum. Dengan cemas ia melongok daftar itu, tapi kemudian ia gigit jari, namanya tidak tercantum di situ. Ia pun bergumam: "Mungkin aku terlalu kotor untuk menjadi pecinta Tuhan, tapi sejak malam ini aku ingin menjadi pecinta manusia". Esok harinya ia terbangun lagi di tengah malam. Kamarnya terang benderang, malaikat yang bercahaya itu hadir lagi. Abu Bein terkejut karena namanya tercantum pada papan atas daftar pecinta Tuhan. Ia pun protes: "Aku bukan pecinta Tuhan, aku hanyalah pecinta manusia". Malaikat itu berkata: "Baru saja Tuhan berkata kepadaku bahwa engkau tidak akan pernah bisa mencintai Tuhan sebelum kamu mencintai sesama manusia".

Mencintai Allah bukan sebatas ibadah vertikal saja (mahdhah), tapi lebih dari itu ia meliputi segala hal termasuk muamalah. Keseimbangan antara hablun minallah dan hablun minannas ini pernah di tekankan oleh Nabi Saw. dalam sebuah hadits qudsi: "Aku tidak menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (khalil), melainkan karena ia memberi makan fakir miskin dan shalat ketika orang-orang terlelap tidur". Jadi cinta kepada Allah pun bisa diterjemahkan ke dalam cinta kemanusiaan yang lebih konkrit, misalnya bersikap dermawan dan memberi makan fakir miskin. Sikap dermawan inilah yang dalam sejarah telah di contohkan oleh Abu bakar, Abdurahman bin Auf, dan sebagainya. Bahkan karena cintanya yang besar kepada Allah mereka memberikan sebagian besar hartanya dan hanya menyisakan sedikit saja untuk dirinya. Mencintai Allah berarti menyayangi anak-anak yatim, membantu saudara saudara kita yang di timpa bencana, serta memberi sumbangan kepada kaum dhuafa dan orang lemah yang lain. Dalam hal ini Rasulullah Saw. pernah bersabda ketika ditanya sahabatnya tentang kekasih Allah (waliyullah). Jawab beliau: "Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, dengan ruh Allah, bukan atas dasar pertalian kerluarga antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri." Menurut Nurcholish Madjid, yang di tekankan dalam sabda Nabi tersebut adalah perasaan cinta kasih antar sesama atas dasar ketulusan, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

PUJI WANTO Mahasiswa TMI Angkatan 1997
Universitas Islam Indonesia

http://www.opensubscriber.com/message/zamanku@yahoogroups.com/5373390.html

By : Biarin

Hakekat Cinta

Sewaktu masih kecil Husain (cucu Rasulullah Saw.) bertaya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah engkau mencintai Allah?" Ali ra menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya".
Husain kecil kembali bertanya: "Apakah engkau mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya".
Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"
Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kekek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti.

By : Biarin

Jumat, 01 Mei 2009

Kisahku dari lautan tak bertepi

Beranjak dari perjalanan singkat suatu pertemuan dua insan yang dilanda sepi kembali berseri yang mengharap bisa saling memahami dan dapat memberikan kasih serta tentu saja rasa sayang. Kerancuan suatu perhatian yang tulus yang dimaksudkan guna membangkitkan semangat hidup yang hampir padam

Namun, alhasil yang didapatkan .... , setitik bara api telah memberikan nyalanya hingga terangi seluruhnya ..... sebentuk cinta kini telah tumbuh dalam hati ....

Seiring berjalannya waktu yang semakin lama terikat oleh benang-benang asmara, hingga membungkus erat jiwa yang sepi, sunyi dan sendiri sampai tak ada daya tuk lepaskan simpul belenggu cinta

Seakan tak terdapat lagi ruang yang tersisa untuk tempat kasih yang lain, tak mau mempedulikan apa yang kan terjadi dikemudian waktu, hanya keindahan yang terpancar dari kedua sisi

Meski ada alang yang merintang serta pembatas yang memisah diantaranya .... dihempaskan dengan kekuatan cinta yang telah satu

Tatkala nyala api yang telah menerangi hingga hawanya menyelimuti dan membakar diantaranya, namun ada kalanya dapat dipadamkan sampai setitik cahya di kegelapan ....

Sulit tuk dipahami, sukar tuk di jalani, lakukan sesuai keyakinan dan kenyataan, berharap pada suatu yang tek terjangkau akal pikiran

melangkah maupun diam ketentuan tuhan tetap berjalan



by : Biarin

Jumat, 10 April 2009

EPIDEMIOLOGI

Yang dipelajari dalam mata kuliah epidemiologi adalah penyebaran penyakit, jumlah kasus penyakit yang terjadi dan penyebab timbulnya penyakit.

PENGERTIAN

EPIDEMIOLOGI berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk
kemudian dalam perkembangannya epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. (wahit iqbal mubarak, SKM, pengantar keperawatan komunitas I, Cet. I, jakarta, sagung seto, 2005)

Epidemiologi adalah ilmu yang mepelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.) http://www.geocities.com/klinikikm/epidemiologi/pengertian-peranan.htm

Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang seberapa sering penyakit dialami oleh suatu kelompok orang yang berbeda dan mencari tahu bagaimana bisa terjadi. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/epidemiologi.htm

Epidemiologi merupakan "the mother science of public health", induk dari ilmu kesehatan masyarakat. Epidemiologi diambil dari kata epi=antara, demos=penduduk dan logos=ilmu.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit yang ada di masyarakat. Cakupan epidemiologi yaitu distribusi penyakit, frekwensi penyakit dan determinan penyakit.
http://dikakigunungitu.blogspot.com/2009/03/epidemiologi.html

Distribusi (penyebaran) penyakit dapat didistribusikan menurut orang (usia, jenis kelamin, dan ras), tempat (penyebaran geografis), dan waktu.

Sedangkan determinan (faktor penentu) penyakit mencakup penjelasan pola distribusi penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.

Jenis-jenis epidemiologi

1. E. Deskriptif

mempelajari peristiwa (frekuensi) serta distribusi penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. diharapkan mampu menjawab pertanyaan
● who = siapa yang terkena masalah kesehatan menurut (variabel demografi) ; umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan serta pendapatan
● where = dimana masyarakat mendapat masalah kesehatan menurut tempat ; (urban (kota), rural (desa), pantai, pegunungan, pertanian, industri dll) atau bekerja atau dimana saja masyarakat terkena penyakit
● when = berhubungan dengan kejadian penyakit juga waktu berupa ; jam, hari, minggu, tahun, musim (hujan maupun panas)

2. E. Analitik

berkaitan dengan suatu upaya menganalisis faktor-faktor (determinan) masalah kesehatan. dharapkan mampu menjawab pertanyaan
● why = mengapa masyarakat mendapat masalah kesehatan ; perilaku atau gaya hidup
● what = apa penyebab terjadinya masalah kesehatan tersebut ; lingkungan (fisik, biologi, kimia, psikologi)

3. E. Eksperimental

merupakan kegiatan pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya penyakit, yaitu dengan cara uji coba faktor kebenarannya dengan percobaan atau eksperimental
misalkan : rokok dapat dianggap sebagai penyebab ca paru, maka diperlukan eksperimental bahwa jika rokok dikurangi apakah ca paru akan menurun


EPIDEMI

Adalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat.

Epidemik adalah mewabahnya penyakit dalam komunitas atau daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.

misalkan : SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), TB Paru, HIV/AIDS

Epidemi (Wabah) - Timbulnya suatu penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat atau suatu wilayah dengan angka kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian penyakit tersebut.

Beberapa jumlah penderita untuk bisa dikatakan telah terjadi Epidemi sangat tergantung dari jenis penyakit, jumlah dan tipe penduduk yang tertimpa, pengalaman masa lalau, jarangnya terpajan dengan penyakit tersebut, waktu dan tempat kejadian. Dengan demikian epidemisitas sangat relatif tergantung kepada bagaumana kejadian biasanya dari penyakit tersebut di suatu wilayah yang sama, pada penduduk tertentu pada musim yang sama.

Sebagai contoh satu kasus penyakit tertentu yang lama tidak muncul kemudian tiba-tiba muncul atau suatu kasus penyakit yang sebelumnya belum pernah dikenal, muncul maka segera harus dilakukan penyelidikan epidemiologis dan juika kemudian penyakit tersebut menjadi dua kasus dalam waktu yang cepat di tempat tersebut maka ini sebagai bukti telah terjadi penularan dan dianggap telah terjadi epidemi (lihat laporan suatu penyakit dan zoonosis).


ENDEMI

Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

Endemis – Suatu keadaan dimana suatu penyakit atau agen infeksi tertentu secara terus menerus ditemukan disuatu wilayah tertentu, bisa juga dikatakan sebagai suatu penyakit yang umum ditemukan disuatu wilayah.

Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik (dari bahasa Yunani en- di dalam + demos rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.

Sedangkan Hyperendemis adalah keadaan diman penyakit tertentu selalu ditemukan di suatu wilayah dengan insiden yang tinggi. Dan Holoendemis adalah keadaan dimana suatu penyakit selalau ditemukan di suatu wilayah dengan prevalensi yang tinggi, awalnya menyerang penduduk usia muda dan menimpa sebagian besar penduduk contohnya malaria di daerah tertentu (lihat zoonosis).

Misalkan :
India disebutkan sejak abad ke-7 tersebut telah menjadi pusat endemi kolera.
Daerah tropis merupakan daerah endemis malaria
Kondisi geografis dataran tinggi (pegunungan) merupakan daerah endemi penyakit goiter (gondok), karena kandungan garam beryodium pada makanan kurang, seperti daerah malang, gunung kidul.

Bali tercatat sebagai satu dari tiga daerah endemis penyakit akibat infeksi cacing pita (taeniasis), hal ini terkait dengan cara pemeliharaan hewan ternak yang kurang baik (sumatera utara dan papua)


PANDEMI

Suatu kondisi dimana penyebaran masalah kesehatan atau penyakit telah menjangkit sebagian negara di dunia

Pandemi (dari bahasa Yunani "pan" = semua + "demos" = rakyat) atau epidemi global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas (tingkat dunia)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
• timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
• agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
• agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.
Pandemi masa lalu, Dunia sudah beberapakali mengalami pandemi influenza di masa lalu. Pandemi Spanish flu pada 1918-1919 disebabkan oleh virus influenza A (H1N1). Saat itu, timbul jenis virus influenza baru yang menyebar ke seluruh dunia dalam empat sampai enam bulan. Diperkirakan sampai sepertiga penduduk dunia tertular influenza, dan hampir 100 juta orang meninggal dunia. Sekitar 50 persen penderita masih berusia muda dan sebelumnya sehat-sehat saja. Ketika itu, pasien bahkan meninggal beberapa hari setelah terinfeksi. Gelombang pandemi flu kedua, Asian flu, terjadi 1957-1958, disebabkan virus influenza A (H2N2), dan mengakibatkan sekitar 70 ribu kematian di Amerika Serikat. Flu Asia ini pertama kali diidentifikasi di Cina, akhir Februari 1957. Kemudian menyebar ke Amerika pada Juni 1957. Pada 1968-1969, terjadi Hongkong flu yang disebabkan virus influenza A (H3N2). Virus itu mengakibatkan sekitar 34 ribu kematian di Amerika Serikat dan satu jutaan di seluruh dunia. http://sijorimandiri.net/jl/index.php?option=com_content&task=view&id=2643&Itemid=59


PATOGENESISITAS
adalah kemampuan yang dimiliki oleh bibit penyakit untuk membuat orang menjadi sakit, atau untuk membuat sekelompok penduduk yang terinfeksi menjadi sakit.

PATOGENESITAS merupakan suatu interaksi antara hospes dan virus
adalah kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelahh terjadinya infeksi pada penjamu tang diserang. dengan perkataan lain, jummlah penderita dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi, hampir semua orang yang terinfeksi dengan smallpox menderita penyakit (high paathogenecity) sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit (low phatogenecity)


VIRULENSI merupakan sifat racun dari suatu miroorganisma.
Adalah tingkat patogenisitas dari bibit penyakit yang digambarkan dengan “Case Fatality Rate” dan atau dengan kemampuan dari bibit penyakit menembus dan merusakkan jaringan tubuh dari inang.

adalah kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat, yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.

misalkan salmonella enteritis baru menyebabkan infeksi bila sudah berkembangbiak menjadi 100.000. dalam jumlah ini keracunan yang terjadi bisa menyebabkan kematian penderita.


HOSPES

Yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi parasit. Dikenal ada 3 jenis hospes, yaitu :
1. Hospes Definitif, yaitu hospes dimana parasit didalamnya berkebang biak secara seksual.
2. Hospes Intermedier (Perantara), yaitu hospes dimana parasit didalamnya menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain.
3. Hospes Reservoir, yaitu hospes yang dapat sebagai sumber infeksi bagi manusia.

Pejamu/Tuan Rumah/Inang – Disebut juga “Host”, HOSPES ialah orang atau binatang termasuk burung dan arthropoda yang mengandung bibit penyakit tertentu yang didapatkan secara alamiah (bukan sebagai hasil eksperimen).

Protozoa dan cacing tertentu mempunyai beberapa pejamu dari spesies binatang yang berbeda dalam stadium perkembangan mereka.

Pejamu dimana parasit mencapai maturitas atau melewatkan stadium seksual mereka disebut sebagai pejamu perimer atau pejamu difinitif, sedangkan pejamu dimana parasit melewatkan stadium larva atau stadium asexual disebut sebagai pejamu sekunder atau pejamu intermediair. Pejamu perantara (transport host) adalah “carrier” dimana organisme bertahan hidup tetapi tidak mengalamui perkembangan (salmonella typii).


VEKTOR

Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu inang ke yang lain. Yaitu binatang biasanya serangga, yang dapat menularkan parasit manusia dan binatang.

Dikenal ada 2 macam vektor, yaitu vector biologic dan vector mekanik

Berbagai jenis nyamuk, sebagai contoh, berperan sebagai vektor penyakit malaria yang mematikan. Pengertian tradisional dalam kedokteran ini sering disebut "vektor biologi" dalam epidemiologi dan pembicaraan umum.


ANTIGENESITAS

Adalah kesanggupan organisma untuk meerangsang reaksi imunologis dalam penjamu. beberapa organisma mempunyai antigenesitas yang kuat dibanding yang lain. jika menyerang pada aliran darah (virus measles) akan lebih merangsang immunoresponse


INFEKTIVITAS menunjukkan kemampuan dari agen infeksius untuk masuk, hidup dan berkembang biak di dalam tubuh pejamu

adalah kesanggupan mikroorganisma untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. umumnya diperlukan jumlah tertentu dari mikroorganisma untuk mampu menimbulkan infeksi terhadap penjamunya. dosis infektivitas minimum adalah jumlah organisma yang dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi, jumlah ini berbeda antara berbagai spesies mikroba dan individu


SPORADIK

Adalah kejadian penyakit yang dilaporkan hanya satu kali dalam satu unit wilayah/kabupaten dalam satu tahun.

infeksi pada air minum penderita yang terpapar dengan Legionella pneumophilia didalam suatu daerah yang mengalami infeksi secara sporadik.


RESERVOIR

adalah tempat hidup yang dianggap palin sesuai bagi bibit penyakit
macam-macam reservooir
1. Human reservoir
2. Animal reservoir
unggas = avian influenza
3. Antropoda reservoir



          Daftar Pustaka
  1. Mubarak W. Iqbal, 2005, “pengantar keperawatan komunitas I”, Cet. I, Jakarta, Sagung Seto
  2. http://www.geocities.com/klinikikm/epidemiologi/pengertian-peranan.htm
  3. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/epidemiologi.htm
  4. http://dikakigunungitu.blogspot.com/2009/03/epidemiologi.html
  5. http://vivaldivena.wordpress.com/2008/08/21/dasar-dasar-epidemiolodi/
  6. http://sijorimandiri.net/jl/index.php?option=com_content&task=view&id=2643&Itemid=59

Kamis, 09 April 2009

Jual Lukisan Karya Dudum Sondjaja


Tema : Berburu di Abad 17
Karya : Dudum Sondjaja
Tahun : 2007
Ukuran : 84 x 144
Harga : Rp. 7.000.000,-


Hubungi : Sadino
Hp. 081904566231

Rabu, 08 April 2009

Jual Lukisan Karya Kidro


Tema : pisang
Karya : Kidro
Tahun : 1991
Ukuran : 90 x 135
Harga : Rp. 10.000.000,-


Hubungi : Sadino
Hp. 081904566231